Fungsi busi pada kendaraan dan jenis-jenisnya
Busi adalah komponen yang terdapat pada kendaraan yang berbahan bakar bensin atau sejenisnya, yang memiliki fungsi penting dalam kerja mesin.
Busi terletak di dalam ruang pembakaran pada mesin 2 tak ataupun mesin 4 tak. Sederhananya, busi meneruskan arus tegangan tinggi yang dikirimkan oleh koil melalui kabel busi, menjadi bunga api listrik. Bunga api listrik meletik pada ujung elektroda tengah ke elektroda massa. Loncatan bunga api listrik pada busi ini akan membakar campuran udara dan bahan bakar yang sudah dikompresikan. Loncatan bunga api busi diatur oleh distributor sesuai dengan waktu pengapian.
Nah, setelah sedikit penjelasan mengenai busi yang merupakan komponen kecil tapi memiliki fungsi yang besar. Simak, penjelasan lengkap mengenai fungsi dan jenis-jenis busi.
Ada beberapa bagian-bagian dari busi yang harus kalian ketahui:
Keterangan:
- Ulir dan mur pengunci
- Isolator yang terbuat dari alumunium oxid
- Lima alur untuk memperpanjang lintasan arus
- Batang penghantar
- Penghantar arus
- Perapat pencegah kebocoran
- Perapat bagian dalam
- Ulir pemasang
- Elektroda tengah
- Celah pernafasan
- Isolator
- Elektroda massa
- Penghantar arus
Fungsi busi
Memercikkan bunga api listrik untuk membakar campuran udara dan bahan bakar pada ruang bakar.
Jenis-jenis busi
1. Busi Standar
Busi standar memiliki bentuk yang biasa, seperti bentuk busi pada umumnya yang sering anda lihat. Busi standar ini biasanya busi bawaan dari pabrik, yang pemakaiannya direkomendasikan oleh pabrik. Busi standar memiliki beberapa keunggulan, salah satunya adalah umur pemakaian yang panjang dan menghasilkan stasioner yang stabil sehingga sangat nyaman dipakai pada kecepatan tinggi ataupun sedang. Usia pakai dari busi standar ini cukup lama yaitu 10-20 rb km untuk pemakaian normal. Karena kelebihan tersebut menjadikan busi standar ini sering dipakai.
2. Busi Iridium
Busi iridium memiliki jenis elektroda yang terbuat dari bahan nikel. Biasanya digunakan pada kendaraan-kendaraan motor yang ber-cc di atas 150. Kemudian pada bagian tengah atau center-nya terbuat dari iridium alloy.
Pada penggunaannya busi ini mampu menempuh jarak 40 ribu km sampai 50 ribu km (pemakaian ideal). Lebih dari itu, biasanya fungsi kerja dari busi itu akan menurun sehingga akan mempengaruhi performa mesin.
3. Busi Racing
Busi iridium atau busi racing ini biasanya dipakai untuk motor balap. Jadi pemakaiannya hanya pada kendaraan-kendaraan tertentu, yang membutuhkan akselerasi maksimal bagi kendaraannya. Jadi bisa dibilang busi dengan umur paling singkat, karena jarak tempuhnya hanya 20 ribu km sampai 30 ribu km, setelah melewati spesifikasi busi harus diganti yang baru.
Alasannya karena, jenis busi ini dirancang kusus hanya untuk kendaraan balap bukan kendaraan umum, sehingga kelebihannya tahan terhadap temperatur tinggi. Jika dilihat dari rentang harganya, sudah jelas busi dengan tipe ini dijual di pasaran lebih mahal dibandingkan dengan busi standar.
4. Busi Platinum
Busi platinum ini umumnya sering disebut dengan busi semi racing. Alasanya karena untuk bahan dasar pembuatannya mirip, yaitu ujung elektrodanya terbuat dari nikel, pada bagian tengahnya terbuat dari platinum. sehingga bisa dibilang busi dengan tahan temperatur panas yang tinggi seperti busi racing. Perbedaannya hanya terletak pada bentuk elektrodanya yang didesain lebih runcing. Untuk spesifikasi jarak tempuhnya adalah 30 ribu km.
Kelebihan lain dari busi ini, api dari busi yang dihasilkan akan lebih cepat membesar, lebih responsif, dan memiliki durabilitas yang cukup tinggi. Bahkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar.
5. Busi Resistor
Ada beberapa gejala-gejala busi yang perlu anda ketahui:
Saat Mobil Idle
- Putaran mesin terasa tidak seperti biasa dan kurang halus.
- Terasa getaran yang tidak biasa di dalam kabin.
- Gas terasa lebih berat dari biasa.
Saat Mobil Jalan
- Akselerasi mobil agak terhambat
- Mobil terasa tersendat dan kadang terasa lonjakan mesin
- Konsumsi bahan bakar akan lebih boros dari biasanya
- Insulator berubah warna kuning kecoklatan atau hijau basah
- Terdapat lapisan kuning pada busi
Saat Mobil Mati
- Terjadi perubahan warna pada busi
- Kecoklatan pertanda busi sudah aus
- Kuning atau kemerahan pertanda adanya pemanasan mobil yang berlebihan
- Gelap pertanda pembakaran mesin tidak sempurna
Harga Busi
Masing-masing jenis busi memiliki harga yang berbeda-beda, dari yang paling murah sampai yang mahal. Harga mengikuti kualitas dari busi itu sendiri. Busi standar biasanya dijual di pasaran dengan harga 15.000-25.000. Untuk mobil standar dan dipakai sehari-hari, paling cocok dengan busi standar karena usia pemakaian lebih panjang, jadi lebih hemat.
Jika ingin menginginkan akselerasi yang lebih bagus, bisa menggunakan busi platinum atau busi racing, karena ujung elektrodanya menggunakan bahan nikel sehingga busi memercikkan bunga api lebih baik. Biasanya busi ini dijual sekitar 20.000-50.000. Akan tetapi sebelum memakai busi ini harus perhatikan dulu usia pemakaiannya, biar performa mesin tetap terjaga. Biasanya usia pakai busi platinum atau racing di km 20.000-30.000.
Busi iridium diperuntukan bagi pengguna yang ingin memiliki performa mesin yang maksimal. Busi ini memiliki rentang harga pada 50.000-150.000. Namun, penggunaan busi iridium ini harus disesuaikan dengan spesifikasi mesin mobil yang anda miliki.
Demikian, merupakan pembahasan mengenai fungsi dan jenis-jenis busi pada sebuah kendaraan. Selalu perhatikan ciri khusus dari bentuk busi, agar kalian tidak salah keliru dalam membeli busi. Sehingga tidak terpatok harga mahal oleh penjual. Jangan lupa kunjungi artikel lainnya di blog ini. Terimakasih.
Posting Komentar untuk "Fungsi busi pada kendaraan dan jenis-jenisnya"